KELOMPOK-KELOMPOK
SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
Walau banyak cerita tentang orang-orang yang hidup terisolasi, namun pada
akhirnya selalu tidak sendirian, bahkan Adam pun akhirnya ada Siti Hawa yang
menemani hidupnya. Secara logis tidak pernah ada sebuah cerita tentang seorang manusia
yang hidup sendirian jika akhirnya tidak bertemu manusia lainnya, karena
manusia yang menjumpailah yang kemudian akan bercerita kepada orang lainnya
lagi dan demikian seterusnya hingga cerita itu sampai ke telinga kita.
Jika kita perhatikan, tidak ada manusia yang mampu hidup sendirian.
Manusia memerlukan orang lain dalam hidupnya. Tetapi tidak demikian dengan
hewan, banyak hewan yang mampu hidup sendiri. Bahkan pada saat ayam masih
kecil, sudah mampu mematuk makanannya sendiri tanpa harus disulang oleh
induknya. Kehidupan berkelompok pada manusia dan binatang sesungguhnya
berhubungan erat dengan kemampuannya dalam mempertahankan hidupnya.
Manusia ternyata tidak dikaruniai alat-alat fisik yang cukup untuk hidup
sendiri. Kulit manusia tidak sanggup menahan dinginnya malam dan panasnya siang
hari. Sementara itu hewan lebih mampu menahan dingin dan panas itu walaupun
tanpa pakaian berupa kain. Unggas memiliki bulu-bulu tebal untuk melindungi
tubuhnya dari panas dan dinginnya udara. Sementara itu badak, gajah dan
binatang sejenisnya memiliki kulit yang sangat tebal sehingga mampu menahan
panas dan dinginnya udara. Manusia tidak memiliki kulit yang tebal, atau bulu
lebat sebagai pelindung selayaknya unggas.
Kelebihan manusia adalah dikaruniai otak untuk berpikir sehingga mampu
mengatasi permasalahan seperti itu. Dengan otaknya manusia mampu mengatasi
panas dan dinginnya udara, bahkan jarak dan waktu pun mampu dikuasai oleh
manusia. Manusia mampu menciptakan kendaraan untuk mengatasi jauhnya jarak dan
lamanya waktu yang harus ditempuh.
Karena kebutuhan biologisnya khususnya makan, maka mengakibatkan terbentuknya
kelompok-kelompok sosial (social group). Akan tetapi, tidak semua orang
mampu, atau boleh menjadi anggota suatu kelompok, untuk itu sebuah kelompok memiliki
syarat-syarat tertentu seperti:
- Kesadaran sebagai anggota kelompok.
- Ada hubungan timbal balik.
- Adanya faktor yg dimiliki bersama yg mempererat hubungan seperti nasib, tujuan, ideologi yang sama, dan lain-lain.
- Berstruktur, berkaidah dan memiliki pola yang sama.
- Bersistem dan berproses.
Pendekatan Sosiologis terhadap kelompok-kelompok sosial sangat penting, karena
pada kelompok-kelompok manusia akan terjadi tukar menukar pengalaman bahkan
kadang-kadang diantara kelompok tersebut saling mempengaruhi dan saling terpengaruh,
sehingga disana terjadi perubahan-perubahan walaupun kadang tidak disadari. Hal
ini menjadi pembahasan yang sangat penting dalam kajian sosiologi.
Tipe-tipe
kelompok:
Klasifikasi tipe kelompok adalah ukuran jumlah atau derajat interaksi
sosial atau kepentingan-kepentingan kelompok atau organisasinya atau kombinasi
dari ukuran-ukuran tadi. Seorang individu dalam mengikuti kelompok biasanya
karena hal-hal tertentu sehingga keanggotaannya bisa memberikan prestise
tertentu dan keanggotaannya tidak selalu bersifat sukarela.
1. In-group : kelompok sosial di mana individu mengidentifikasikan dirinya.
2. Out-group: kelompok sosial yang diartikan sbg lawan in-group.
3. Kelompok primer (primary group) atau face to face group merupakan
kelompok sosial paling sederhana dimana anggotanya saling mengenal serta ada
kerjasama yg erat. (contoh: keluarga, kelompok sepermainan)
4. Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok terdiri dari
banyak orang, yg sifat hubungannya tdk berdasarkan pengenalan scr pribadi dan
tdk langgeng. (contoh hubungan kontrak jual beli)
5. Paguyuban (gameinscaft)
merupakan kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yg
murni, bersifat alamiah dan kekal. Dasar
hubungan adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin. Misalnya pada RT,
RW, kelompok kekeluargaan.
6. Patembayan (gesselschaft)
merupakan ikatan lahir yg bersifat pokok dan biasanya untuk jangka pendek.
Bersifat sbg suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh ikatan pedagang,
organisasi dalam suatu pabrik dll.
7. Formal Group adl kelompok yg mempunyai peraturan tegas dan sengaja
diciptakan oleh anggota-anggotanya utk mengatur hubungan antar sesama.
8. Informal Group adl kelompok yg tdk mempunyai struktur dan organisasi
tertentu atau yg pasti kelompok tersebut biasanya terbentuk krn pertemuan yg
berulang kali yg di dasari oleh kepentingan dan pengalaman yg sama. Contohnya
klik (clique).
Kelompok
sosial yg tidak teratur:
•
Kerumunan
•
Bentuk: formal & ekspresif (direncanakan)
•
Sifat: sementara, tdk menyenangkan, keadaan panik,
kerumunan penonton, ada fokus perhatian.
•
Berlawanan dengan norma hukum
•
Publik
•
Tidak ada fokus perhatian.
•
Bukan merupakan kesatuan
•
Interaksi tdk langsung
- Masyarakat setempat (community) : setiap masyarakat selalu terikat dengan tempat tinggalnya, meskipun masyarakat pengembara sekalipun, krn suatu ketika akan kembali ke tempat asalnya.
- Tipe-tipe masyarakat setempat.
- Masyarakat pedesaan dan perkotaan.
Sumber: Buku Sosiologi Suatu Pengantar (Soerjono Soekanto 2009)