Data Display

Untuk dapat mengerjakan data display kita persiapkan semua data terlebih dahulu. Kita pastikan semua jawaban interview guide-nya lengkap. Misalnya, kita memiliki interview guide 10 pertanyaan dan memiliki informan juga 10 orang.
Dengan demikian, kita memiliki 100 jawaban dengan berbagai variasi-nya. Jadi kita pastikan dulu bahwa:
1. Interview guide 1 terdapat 10 jawaban dari informan.
2. Interview guide 2 terdapat 10 jawaban dari informan.
3. Interview guide 3 terdapat 10 jawaban dari informan.
4. Interview guide 4 terdapat 10 jawaban dari informan.
5. Interview guide 5 terdapat 10 jawaban dari informan.
6. Interview guide 6 terdapat 10 jawaban dari informan.
7. Interview guide 7 terdapat 10 jawaban dari informan.
8. Interview guide 8 terdapat 10 jawaban dari informan.
9. Interview guide 9 terdapat 10 jawaban dari informan.
10. Interview guide 10 terdapat 10 jawaban dari informan.

Kemudian kita pastikan tiap-tiap intervew guide memiliki berapa variasi jawaban. Maksudnya adalah jika jawaban tadi dikelompokkan, kira-kira muncul berapa kelompok jawaban, tentu saja memiliki banyak variasi jawaban akan lebih baik daripada hanya satu variasi jawaban.

Nah kemudian, data display-nya, kita tuliskan:
Contoh:
dari hasil wawancara mengenai ....... (interview guide 1) diperoleh ada 3 variasi jawaban, yaitu .........(kecenderungan 1), ............ (kecenderungan 2), dan .............. (kecenderungan 3). Mengenai ...... (kecenderungan 1) dinyatakan oleh Salmina (tdk pakai ibu, kak, gelar, dst. hanya nama saja) sebagai berikut:
"Setiap hari masyarakat memiliki kebutuhannya masing-masing. Sebagian orang sangat tercukupi, ada yang hanya cukup saja, tetapi ada juga yang memang tidak bisa memenuhi kebutuhannya".  Pernyataan Salmina ini yang cenderung masyarakat berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhannya juga ditegaskan oleh Munira, Rahmini, dan Rumania. Sedikit berbeda dengan pernyataan Kaldera yang cenderung menyatakan bahwa masyarakat memiliki kemampuan yang minim dalam memenuhi kebutuhannya.
"Menurut saya masyarakat disini sangat rendah kemampuannya dalam memenuhi kebutuhannya, karena saya lihat tidak satupun warga masyarakat yang menjadi seorang pegawai negeri. Bagi saya orang yang mampu memenuhi kebutuhannya hanya seorang PNS saja".
Pernyataan Kaldera ini sangat masuk akal bagi masyarakat yang hidup di lingkungan mereka yang pada umumnya pekerjaan masyarakat hanya bekerja serabutan yang tidak memiliki kejelasan penghasilan. Beberapa informan yang memiliki pernyataan serupa dengan Kaldera adalah Karsidi, dan Kun Fayakun. 
Pandangan Salmina beberapa informan lainnya dan juga Kaldera beserta Karsidi dan Kun Fayakun, sangat berbeda dengan pandangan Rudolfsyah yang memiliki kecenderungan bahwa masyarakat di sekitarnya sangat mampu dalam memenuhi kebutuhannya. "Menurut saya semua masyarakat disini mampu memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Ya..buktinya tidak pernah saya dengar ada kasus kelaparan, atau masyarakat disini yang menjadi  pengemis. Semua bisa dicukupi walaupun memang agak susah payah". 
Pernyataan Rudolfsyah ini ternyata juga serupa dengan pernyataan Dimas Tomblos dan Siti Koncreng. Bag ketiganya, masyarakat tetap saja memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhannya, karena standart yang menjadi tolok ukur informan ini adalah tidak ada warga masyarakat di kampungnya yang menjadi pengemis, dan soal susah payah dalam memenuhi kebutuhan dipandangnya memang begitulah kehidupan.

Setelah itu, kemudian munculkan data display untuk interview guide selanjutnya.....